Selasa, 10 Februari 2009

motor balap

Seri pamungkas Honda Racing Championship 2008 (HRC) berlangsung sengit di Park Sirkuit, Surabaya (2/11). Perseteruan paling heboh terjadi di dua kelas bergengsi yakni kelas bebek 110 cc Tune-up Seeded (MP-1) dan 125 cc Tune-up Seeded (MP-2).

Tim tuan rumah yang menjagokan Dwi Cahyono dari Tim Honda Lumenindo Federal oil harus ngotot saat race MP-2. Pasalnya pembalap asal tim lain terus melakukan tekanan, salah satunya Wawan Hermawan yang sempat mengasapi Dwi Cahyono saat lap-lap awal. Namun tempelan ketat pembalap tuan rumah asal Sidoarjo itu akhirnya berhasil mengambil alih kembali posisinya.

Bahkan jelang putaran akhir, Dwi Cahyono berhasil memimpin jalannya balap. Sayang sial tak bisa dihindari, ban motor besutannya pecah setelah melahap tikungan kedua. “Padahal setelah QTT sudah ganti ban baru, eh malah ketika kompetisi bannya pecah. Padahal sudah jelang lap terakhir,” gerutu pembalap kota udang ini.
Agus Bledug selaku jawara MP-2 turut memaparkan ketatnya pertarungan final kali ini. Bahkan ia mengaku terkejut melihat penampilan pembalap tim lain. “Seri final menjadi ajang pertarungan gengsi tim. Disinilah pembalap dan nama tim menjadi taruhan. Seri lalu yang keok kembali tampil beringas kali ini,” tegas pembalap yang turut konsen di Motoprix tersebut.

Sengitnya putaran final kali ini turut dilatar belakangi oleh perkembangan terakhir teknologi, terutama settingan mesin seluruh tim peserta balap. “Setiap seri kami terus melakukan riset, dan setiap ada penemuan inovasi anyar kami menyebarkan keseluruh tim peserta. Praktis skill pembalap yang diandalkan,” jelas Hendy Hariko, Lead Project HRC 2008.

Melalui HRC diharapkan bisa melahirkan bibit unggul pembalap-pembalap daerah, mulai terbukti hasil MP-1 yang didominasi pembalap non-ibu kota. “Honda akan semakin serius terjun dunia balap motor, ini sebuah pembuktian bahwa motor Honda tak sekedar family bike tapi juga bisa buat race,” pungkas Soewito, Direktur MPM (main dealer Honda Surabaya) sebagai tuan rumah.

Tidak ada komentar: