Bagian-bagian ini dipisahkan dengan alat yang tajam, jarum panjang, atau kepah rumah siput yang lancip dan kemudian ditaburkan di atas sebuah meja dengan suatu lapisan tipis dari air dalam bentuk dan ukuran yang diperlukan untuk lembaran-lembaran itu. Pada lapisan pertama dibuat dari tuangan ini, yang kedua ditempatkan secara melintang untuk membentuk suatu lembaran dari ketebalan yang dikehendaki, kemudian di-press dan dikeringkan di panas matahari, kemudian digosok benda-benda yang halus tapi keras. Paling banyak adalah 22 lembar yang bisa dipisahkan dari satu tangkai dan yang paling dekat isi batang kayu atau pusat, yang paling baik dijadikan kertas. Perdagangan kertas orang Mesir telah berkembang dengan pesat pada abad ke 3 dan berlanjut hingga abad ke 5 SM.
Tumbuhnya pemakaian kulit binatang serta perubahan-perubahan geografis daerah sungai Nil, telah mendorong terhadap matinya papyrus. Penanaman menjadi sukar dan papyrus menurun dengan drastis. Kata “paper”, “papier” dan “papel” diambil dari kata latin papyrus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar