Rabu, 27 Mei 2009

Membaca Buku Jadikan Manusia Pintar dan Cerdas

Mengembangkan perpustakaan umum diluar jalur pendidikan, ditambah ketersedian buku bacaan baik sebagai bacaan umum, bacaan populer maupun buku pelajaran yang memadai, tidak saja akan mendorong capaian kemajuan ilmu pengetahuan masyarakat tapi juga meninggikan derajat manusia, mendorong pembentukan manusia pintar dan cerdas.

"Sebagai penyelenggara Pemerintahan Kota Bandung, Saya minta Camat termasuk 151 Lurah yang ada di Kota Bandung, secara bertahap segera melakukan percepatan terbentuknya perpustakaan-perpustakaan umum diwilayahnya masing-masing sekaligus mensosialisasikan pemanfaatannya kepada masyarakat," tandas Wali Kota Bandung, H Dada Rosada SH, MSi saat mencanangkan program wakaf buku dalam peresmian penggunaan kantor baru Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah (Pusarda) Kota Bandung, Jalan Pelajar Pejuang 45 Nomor 8 Bandung,Senin (25/05/09).

Acara ditandai pemberian bantuan dari Pemkot Bandung, masing-masing 1 rak buku dan 100 eksemplar buku kepada Kelurahan Darwati, Garuda, Maleer, Cijawura dan Pasirwangi. Sedangkan dari Bapusarda Jabar masing-masing 1.000 buku dengan 250 judul kepada Kelurahan Darwati, Garuda dan Cimencrang.

Wali Kota Bandung, H Dada Rosada dalam kesempatan ini mewakafkan 6 judul buku sebanyak 21 exemplar, disusul kemudian, pengusaha penerbit Lubuk Agung anggota IKAPI Jabar, Asril Das (300), ketua Dewan pertimbangan Ekonomi (DPE) Kota Bandung, H Herman Mochtar (100), Kepala Dinas Damkar, Priyo Subandono (100), Kadisdik, H Oji Mahroji (62), Ketua MUI Miftah Faridl dan Ketua IKAPI Jabar, H Anwarudin. Dada menuturkan, program wakaf buku merupakan solusi untuk mencukupi kebutuhan masyarakat terhadap bahan bacaan. Karenanya terkait program wakaf buku, direncanakan, setiap pegawai di lingkungan pemkot, mulai pejabat struktural sampai pelaksana ikut ambil bagian. Pejabat eselon II minimal wakaf 4 buku, Eselon III (3) Eselon IV(2) dan pelaksana (1).

"Kepada seluruh aparatur pemkot saya berharap, tidak sekadar ikut berpartisipasi dalam program. Aparat juga harus memiliki budaya baca yang tinggi. Program wakaf buku kedepan, saya harapkan juga mampu memberdayakan eksistensi perpustakaan masjid, pondok pesantren dan perpustakaan pemuda," harapnya.

Kepala Kantor Pusarda Kota Bandung, Hj Noneng Siti Kuraesin menuturkan, perustakaannya memiliki koleksi buku sebanyak 25.482 eksemplar dengan 14.060 judul berbagai disiplin ilmu, dikelola 3 pustakawan. "Ini jauh dari ideal. Karena untuk dapat melayani dengan baik termasuk membina perpustakaan kecamatan dan kelurahan, Pusarda Kota Bandung membutuhkan minimal 18 orang pustakawan. Minimnya tenaga pustakawan ini, disebabkan persyaratan pendidikan minimal D3 dan rendahnya minat menjadi pustakawan," jelasnya.

Hj. Noneng juga menyebutkan, dari 151 kelurahan dan 30 kecamatan yang ada di kota Bandung, baru 78 kelurahan dan 12 kecamatan yang telah memiliki perpustakaan umum. "Kita harapkan akhir 2010, tidak ada lagi kecamatan atau kelurahan di Kota Bandung yang tidak memiliki perpustakaan umum," ujarnya.

Ketua IKAPI Jabar, H Anwarudin menyatakan sangat apresiatif dan siap mendukung program wakaf buku dan akselarasi pengembangan perpustakaan umum secara merata di kecamatan dan kelurahan. Membaca buku dikatakannya akan mencerdaskan manusia, tinggal bagaimana menumbuhkan minat baca masyarakat.

"Banyaknya perpustakaan umum dan banyaknya ketersediaan buku bacaan, belum cukup tanpa minat baca tinggi. Untuk itu perlu upaya berkelanjutan dari pemkot, bagaimana meningkatkan minat baca masyarakat. Ikapi Jabar dengan 185 anggotanya siap membantu," kata Anwarudin.

Kepala Bapussarda Jabar, Dedi Djunaedi mengemukakan, terkait pemberdayaan perpustakaan desa/kelurahan di Jawa Barat, sampai 2008 pihaknya telah memberikan stimulant buku bacaan kepada 2.404 perpustakaan Desa/Kelurahan. Sedangkan di 2009 telah disiapkan bantuan bagi 185 Desa/kelurahan termasuk 3 di Kota Bandung, yaitu Kelurahan Derwati, Garuda dan Cimencrang.

"Kota Bandung hingga 2009, sudah 37 kelurahan yang telah kita fasilitasi dalam bentuk bimbingan teknis SDM pengelolanya dan bantuan masing-masing 600 eksemplar buku bacaan untuk setiap kelurahan. Bantuan stimulant buku ini, di harapkan dapat memberikan pencerahan dan pembelajaran sepanjang hayat bagi masyarakat di pedesaan, yang berimplikasi kepada masyarakat yang cerdas, terampil dan mandiri," harapnya. (www.bandung.go.id)

Tidak ada komentar: